9
hal yang mungkin terjadi akibat kurang tidur
1. Kecelakaan. Anda harus sadari kurang
tidur juga berdampak pada keselamatan Anda setiap hari di jalan. Mengantuk
dapat memperlambat waktu Anda mengemudi, yang setara ketika Anda mabuk saat
menyetir. Sebagai contoh, di Amerika, kelelahan merupakan penyebab 100.000
kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun. Korbannya orang di bawah
umur 25 tahun.
2. Konsentrasi menurun. Tidur yang baik memainkan
peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat memengaruhi banyak
hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan
masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus
tidur pada malam hari berperan dalam "menguatkan" memori dalam pikiran.
Jika tidak cukup tidur, maka Anda tidak akan mampu mengingat apa yang Anda
pelajari dan alami selama seharian.
3. Masalah kesehatan serius. Gangguan tidur dan kurang
tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko:
*
Penyakit jantung *
Serangan jantung
*
Gagal jantung *
Detak jantung tidak teratur
*
Tekanan darah tinggi *
Stroke
*
Diabetes
4. Menyebabkan depresi. Dalam studi tahun 1997,
peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan bahwa orang-orang yang tidur
kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih,
dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat
menyebabkan gejala depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi
saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat
Anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu
mengobati depresi.
5. Memengaruhi kesehatan kulit. Kebanyakan orang mengalami
kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Selain itu, kurang
tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada
wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan
cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol.
Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein
yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat
menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita
masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini,
hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan
memperkuat tulang.
6. Pelupa. Pada tahun 2009, peneliti
dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp wave ripples bertanggung jawab
menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari
hipokampus ke neokorteks di otak, tempat kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan
terjadi pada saat tidur.
7. Tubuh jadi "melar". Jika Anda mengabaikan efek
kurang tidur, maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang
tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan
kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, hampir 30
persen dari orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari cenderung
menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam
sehari. Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan
peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin
memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat
dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang
tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat
menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah
berlangsung dilakukan untuk meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi
bagian standar dari program penurunan berat badan.
8. Meningkatkan risiko kematian. Dalam penelitian Whitehall
ke-2, peneliti Inggris menemukan bagaimana pola tidur memengaruhi angka
kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan
hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang
dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor.
Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.
9. Merusak penilaian terutama tentang tidur Kurang tidur dapat
memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita
tidak bisa menilai situasi secara akurat dan
bijaksana. Anda yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika
sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.
So, dari fakta-fakta di atas, semoga bisa menyadarkan kita
betapa pentingnya tidur itu.
0 komentar:
Posting Komentar